Desa Adat Ratenggaro
Jejak Megalitikum dan Pesona Budaya di Ujung Sumba
Di ujung barat daya Pulau Sumba, terdapat sebuah desa yang seolah membeku dalam waktu, menyimpan jejak sejarah, budaya, dan kearifan lokal yang telah bertahan selama ratusan tahun. Desa Adat Ratenggaro, yang berada di Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, adalah destinasi wisata budaya yang menawarkan pengalaman autentik bagi siapa pun yang ingin mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat Sumba.
Makna Nama dan Kekayaan Sejarah
Nama “Ratenggaro” berasal dari dua kata dalam bahasa lokal: rate yang berarti kuburan dan garo yang berarti orang garo. Nama ini merujuk pada situs megalitikum yang menjadi bagian penting dari desa ini — kubur batu raksasa yang konon berusia ratusan tahun. Di sini, pengunjung akan menemukan rumah adat beratap menara setinggi 15 meter, simbol status sosial sekaligus ciri khas arsitektur Sumba yang megah.
Desa ini masih memegang teguh kepercayaan Marapu, tradisi leluhur yang mengatur kehidupan sosial, spiritual, dan budaya masyarakatnya. Setiap sudut desa memancarkan nuansa sakral yang memikat.

Pesona dan Aktivitas Wisata
Berjalan menyusuri Ratenggaro, wisatawan akan menemukan deretan rumah adat yang menjulang, pantai dengan pasir keemasan di dekatnya, hingga spot-spot fotografi yang memukau. Beberapa aktivitas yang bisa dinikmati di sini antara lain:
Menjelajahi rumah adat yang sarat makna simbolis
Mengamati kubur batu (megalitik) yang menjadi saksi sejarah
Mengunjungi Pantai Ratenggaro yang berada tidak jauh dari desa
Membeli souvenir khas Sumba hasil kerajinan tangan penduduk lokal
Menyaksikan Upacara Adat Pasola (pada waktu tertentu)
Festival Pasola: Atraksi Budaya Penuh Adrenalin
Bila berkunjung di bulan Februari atau Maret, kamu berkesempatan menyaksikan Pasola, sebuah tradisi perang tombak di atas kuda yang penuh warna dan makna ritual. Di bulan Februari, Pasola biasanya digelar di kawasan Lamboya dan Kodi, sedangkan pada Maret berpindah ke Wanukaka dan Gaura. Ini adalah salah satu atraksi budaya paling terkenal di Sumba yang selalu memikat wisatawan mancanegara.
Akses dan Fasilitas
Dari Kota Tambolaka, perjalanan menuju Ratenggaro memakan waktu sekitar 1 jam dengan kendaraan roda dua atau empat. Jalan menuju desa sudah beraspal mulus, sehingga perjalanan terasa nyaman. Di area desa tersedia area parkir, toilet umum, warung makan, area sampah, dan sinyal telepon yang cukup baik.
Tips Berkunjung
Tiket masuk: Rp20.000 per orang
Sewa pakaian adat: Rp50.000
Sewa kuda: Rp50.000
Hormati tata krama lokal dan aturan adat setempat
Kenakan pakaian yang sopan dan nyaman
Siapkan kamera atau ponsel untuk mengabadikan setiap momen